Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, pembangunan Gedung baru DPR sampai sekarang masih belum dibicarakan secara detail. "kita harus memastikan dahulu Gedung DPR yang akan dibangun baru bicara desain, karena sampai sekarang belum dibahas, sementara untuk anggaran Rp 1.8 Triliun merupakan kajian estimasi DPR periode lalu,"papar Marzuki saat konferensi pers di Gedung DPR, Senin, (10/5).

Menurut Marzuki, nantinya pembangunan Gedung akan melibatkan kajian-kajian publik dengan mempertimbangkan kualitas maupun luas gedung tersebut. "untuk anggaran sebelumnya Rp 1.8 Triliun masih belum kita ketahui benar atau salah anggaran tersebut,karena memang belum dibahas,"katanya.

Di sisi lain, terang Marzuki, Kesekjenan DPR harus transparan dan juga mendengarkan masukan dari para ahli yang kompeten. "Sebenarnya ini belum dibahas tetapi Media sudah bilang harus dikaji ulang, saya tidak ingin DPR rusak karena opini dan pendapat dari berbagai orang,"terangnya.

Terkait anggaran Rp 250 Miliar yang telah disiapkan, terang Marzuki, anggaran tersebut memang disiapkan tetapi belum tentu akan dipakai. asumsinya, jelasnya, apabila pembangunan Gedung baru disetujui bulan Juni maka tender akan berlangsung selama 3 bulan atau paling telat Agustus. Untuk penunjukkan pemenang ada semacam advance payment sebesar 20 persen. "Kalau 250 Miliar kita siapkan kira-kira anggarannya 1.25 Triliun,"paparnya.

Marzuki mengatakan, Gedung baru bertujuan untuk meningkatkan kinerja DPR. Saat ini, Gedung Nusantara I didiami sebanyak 2500 orang dengan kapasitas sebesar 800 orang artinya over capacity sebanyak 1700 orang.

Saat ini, Terang marzuki, DPR harus lebih fokus terhadap tugas dan fungsi DPR khususnya, dalam meningkatkan efisiensi anggaran APBN. "jika ada efisiensi anggaran pemerintah sebesar 10 persen dari Rp 1200 Triliun maka akan diperoleh efisiensi sebesar Rp 120 Triliun. Pikiran saya ini harus benefit and cost dimana pola pikir ini yang harus dibangun untuk kemaslahatan masyarakat,"katanya. (si)foto:Doe/parle/RY